Jumat, 27 Desember 2013

MENGENAL DAN MENANGULANGI HIV/AIDS


1. SEJARAH DAN ASAL USUL HIV/AIDS

Penemuan kasus HIV/AIDS pertama kali terjadi sekitar 1981 oleh ahli kesehatan di Kota Los Angeles, Amerika Serikat, ketika sedang melakukan sebuah penelitian kasus seri terhadap empat pemuda/mahasiswa. Di dalam tubuh ke-empat pemuda tadi ditemukan penyakit pneumonia (Pneumonic Carinii) yang disertai dengan penurunan kekebalan tubuh (imunitas). Dari hasil penelitian, para ahli kesehatan menemukan jalan untuk penemuan penyakit AIDS.
Virus HIV sendiri baru diketahui sekitar 1983 oleh Lug Montaigneur -seorang ahli mikrobiologi Perancis. Pada 1984, mikrobiolog asal Amerika Serikat, Robert Gallo mengumumkan pula penemuan yang sama. Di Indonesia penemuan kasus HIV/AIDS diperkirakan baru diketahui pada 1987, yaitu pada seorang turis asal Belanda. Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia.
  • Penyebaran HIV di Indonesia
AIDS di Indonesia ditangani oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan memiliki Strategi Penanggulangan AIDS Nasional untuk wilayah Indonesia. Ada 79 daerah prioritas di mana epidemi AIDS sedang meluas. Daerah tersebut menjangkau delapan provinsi: Papua, Papua Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jakarta, Kepulauan Riau, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Sekitar 170.000 sampai 210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Jumlah kasus kematian akibat AIDS di Indonesia diperkirakan mencapai 5.500 jiwa.
Epidemi tersebut terutama terkonsentrasi di kalangan pengguna obat terlarang melalui jarum suntik dan pasangan intimnya, orang yang berkecimpung dalam kegiatan prostitusi dan pelanggan mereka, dan pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria.

  2. Mengenal HIV dan AIDS 
    

  • Pengertian HIV
Virus imunodifisiensi manusia ( bahasa Inggris : human immunodeficiency virus; HIV ) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit  AIDA. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
ü  Pengertian AIDS
AIDS adalah Acquired Immudefisiency Syndrome yang dalam bahasa Indonesia adalah Sindroma, atau kumpulan gejala penyakit, Dificiency dalam bahasa Indonesia adalah kekurangan dan Immune arti dalam bahasa Indonesia adalah kekebalan. Dalam hal ini diperoleh mempunyai pengertian bahwa AIDS bukan penyakit turunan. Jelasnya, AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunya sistem kekebalan tubuh manusia yang didapat (bukan karena keturunan) tetapi disebabkan oleh virus HIV. Sistem kekebalan tubuh biasanya melindungi tubuh terhadap serangan dari penyakit-penyakit yang akan masuk, tetapi bila tubuh telah terinfeksi oleh virus HIV secara otomatis kekebalan tubuh tidak lagi mempunyai daya tahan terhadap penyakit dan mudah terjangkit penyakit. Bila itu terjadi, penyakit yang biasanya tidak berbahayapun akan dapat membuat orang tersebut sakit parah atau meninggal.

Catatan : Jika (+) terkena HIV, belum tentu ia terkena AIDS.
               Jika (+) terkena AIDS, sudah pasti ia terkena HIV
  •   HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia
                 Mula-mula HIV menyerang sel darah putih, Sel darah putih adalah seperti tentara yaitu   melawan infeksi Namun, setelah HIV memasuki sel darah putih   untuk   perkembangbiakannya,  HIV merusak sel tersebut, akhirnya membunuhnya akibatnya, sistem kekebalan tubuh semakin menurun, yang menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap segala serangan penyakit-----AIDS
Adapun fungsi dari sel darah putih adalah sel yang mempunyai marker CD4 di permukaannya berfungsi untuk melawan berbagai macam infeksi. Di sekitar kita banyak sekali infeksi yang beredar, entah itu berada dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun kita tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen di sekitar kita tadi akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia. 

3. Cara Penularan HIV
a.      Penularan melalui cairan kelamin Melalui hubungan seksual tanpa kondom.
Penularan Secara Seksual: HIV dapat ditularkan melalui seks penetratif yang tidak terlindungi. Sangat sulit untuk menentukan kemungkinan terjadinya infeksi melalui hubungan seks, kendatipun demikian diketahui bahwa risiko infeksi melalui seks vaginal umumnya tinggi. Penularan melalui seks anal dilaporkan memiliki risiko 10 kali lebih tinggi dari seks vaginal. Seseorang dengan infeksi menular seksual (IMS) yang tidak diobati, khususnya yang berkaitan dengan tukak/luka dan duh (cairan yang keluar dari tubuh) memiliki rata-rata 6-10 kali lebih tinggi kemungkinan untuk menularkan atau terjangkit HIV selama hubungan seksual. Dalam hal penularan HIV, seks oral dipandang sebagai kegiatan yang rendah risiko. Risiko dapat meningkat bila terdapat luka atau tukak di sekitar mulut dan jika ejakulasi terjadi di dalam mulut.
  • Pengertian Vagina Seks
Persetubuhan atau hubungan seksual artinya secara prinsip adalah tindakan sanggama  yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi dalam arti yang lebih luas juga merujuk pada tindakan-tindakan lain yang sehubungan atau menggantikan tindakan sanggama, jadi lebih dari sekedar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin lelaki dan perempuan. Penetrasi dengan penis juga dikenal dengan intromission atau dengan nama Latin immissio penis. Istilah penetrasi digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana alat kelamin pria dimasukkan ke dalam vagina.

  • Pengertian Oral Seks
Seks oral atau Oral seks adalah aktivitas seksual dengan memberikan stimulasi alat kelamin pasangan seks dengan menggunakan mulut, lidah, gigi atau tenggorokan. Cunnilingus mengacu pada oral seks dilakukan pada wanita sementara fellatio adalah oral seks dilakukan pada laki-laki. Anilingus mengacu pada rangsangan oral anus seseorang. Stimulasi oral pada bagian lain dari tubuh (seperti dalam mencium dan menjilati) biasanya tidak dianggap oral seks. Orang mungkin melakukan seks oral sebagai bagian dari foreplay sebelum melakukan hubungan seksual.

  • Pengertian Anal Seks
Anal seks yaitu suatu hubungan suami istri, dimana penetrasi tidak dilakukan ke dalam vagina tetapi kedalam lubang dubur. Sebenarnya anal seks bisa dikatakan tidak sehat dan sangat menyakitkan baik istri maupun suami karena dapat menyebabkan lecet pada batang penis maupun pada lubang dubur karena tidak adanya pelumas alami seperti adanya pelumas alami seperti yang terdapat pada vagina

b.      Penularan melalui ibu yang HIV+ kepada anaknya
   HIV dapat ditularkan ke anak selama masa kehamilan, pada proses persalinan, dan saat menyusui. Pada umumnya, Kemungkinan penularan ke bayi adalah sekitar 25-30
bila tanpa pengobatan dan terdapat 15-30% risiko penularan dari ibu ke anak sebelum dan sesudah kelahiran. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi risiko infeksi, khususnya jumlah virus (viral load) dari ibu pada saat kelahiran (semakin tinggi jumlah virus, semakin tinggi pula risikonya.). Penularan dari ibu ke anak setelah kelahiran dapat juga terjadi melalui pemberian air susu ibu.

c.       Cara penularan HIV Lewat cairan darah
Penularan melalui transfusi darah: Kemungkinan risiko terjangkit HIV melalui transfusi darah dan produk- produk darah yang terkontaminasi ternyata lebih tinggi (lebih dari 90%). Kendatipun demikian, penerapan standar keamanan darah menjamin penyediaan darah dan produk- produk darah yang aman, memadai dan berkualitas baik bagi semua pasien yang memerlukan transfusi. Keamanan darah meliputi skrining atas semua darah yang didonorkan guna mengecek HIV dan patogen lain yang dibawa darah, serta pemilihan donor yang cocok
Penularan melalui pemakaian jarum suntik atau semprit secara bergantian: Menggunakan kembali atau memakai jarum atau semprit secara bergantian merupakan cara penularan HIV yang sangat efisien. Risiko penularan dapat diturunkan secara berarti di kalangan pengguna narkoba suntikan dengan penggunaan jarum dan semprit baru yang sekali pakai, atau dengan melakukan sterilisasi jarum yang tepat sebelum digunakan kembali. Penularan dalam lingkup perawatan kesehatan dapat dikurangi dengan adanya kepatuhan pekerja pelayanan kesehatan terhadap Kewaspadaan Universal (Universal Precautions).

4. Cara Mencegah Penularan HIV
  • Tidak melakukan hubungan suami istri dengan pasangan yang bukan istri sah (tidak menganti-ganti pasangan). Dan setialah pada pasangan anda
  • Gunakan kondom jika melakukan hubungan seksual beresiko tinggi
  • Apabila membutuhkan Transfusi darah, jangan menerima darah yang sumbernya tidak jelas (tanpa adanya pemeriksaan terhadap darah tersebut atau belum lulus uji untuk didonorkan).
  • Menggunakan alat-alat medis dan nonmedis yang steril dan dijamin keamanannya                                

     5.  AIDS TIDAK MENULAR LEWAT
  • Kehidupan sosial seperti bersalaman, berpelukan (termasuk berciuman bagi orang-orang yang punya budaya demikian), makan minum bersama(termasuk berbagi piring dan gelas)
  • Aktifitas di tempat-tempat umum, seperti jok kendaraan umum, kursi bioskop, penggunaan WC umum dan kamar mandi umum.
  • Aktifitas di tempat kerja seperti penggunaan meja kursi kantor, kalkulator, komputer/laptop, mesin fotokopi, telepon. 
  • Olahraga bersama termasuk olahraga air seperti renang bersama     
  • Gigitan nyamuk dan serangga-serangga penggigit lainnya
  • Pinjam meminjam pakaian, misal baju, jaket, topi dan lain-lain
  • Batuk, bersin, ludah.

Di masyarakat, orang yang terjangkit virus HIV seringkali dikucilkan karena takut tertular. Padahal, sebenarnya HIV hanya bisa menular melalui beberapa cara."HIV menular, tapi tidak mudah menular, hanya dengan cara-cara tertentu yakni melalui hubungan seks yang berisiko, penggunaan jarum suntik, dan hubungan ibu dan anak dan tidak dapat menular melalui 7 macam yang di sebutkan diatas.

            6. Gejala orang yang terinfeksi HIV menjadi AIDS?

Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):
  • Gejala Mayor:
-       Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
-       Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
-       Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
-       Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
-       Demensia/ HIV ensefalopati
  • Gejala Minor:
-       Batuk menetap lebih dari 1 bulan
-       Dermatitis generalisata
-       Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
-       Kandidias orofaringeal
-       Herpes simpleks kronis progresif
-       Limfadenopati generalisata
-       Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
-       Retinitis virus sitomegalo

Kasus Dewasa:
       Bila seorang dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dengan sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor, dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV.

              7. PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS
Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:

1. Tahap 1: Periode Jendela
-  HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
-  Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
-  Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
-  Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan

2. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
-  HIV berkembang biak dalam tubuh
-  Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
-  Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk     antibody terhadap HIV
- Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)

3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

4. Tahap 4: AIDS
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
-
berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah  

      Cara Pemakaian Kondom  

 



Gambar Orang yang terserang penyakit AIDS
  



 




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar